KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya penulis bisa
menyelesaikan proposal penelitian sosial
yang berjudul Makna organisasi karang taruna bagi remaja. Proposal ini
diajukan guna memenuhi tugas individu mata kuliah Metodologi penelitian sosial
(MPS).
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial yaitu Ibu Ulviah Muallyah, S.Hut, M.Si karena
telah memberikan bimbingannya selama ini. Proposal ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan proposal ini.
Jakarta, Januari 2014
Penyusun
Lia Latifah
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR
ISI................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang ...................................................................................................... 1
1.2.
Rumusan masalah ................................................................................................. 1
1.3.
Tujuan penelitian.................................................................................................... 2
1.4.
Manfaat penelitian ................................................................................................ 2
1.5
Sistematika penulisan ............................................................................................. 2
BAB II KERANGKA TEORI
2.1.
Teori dan konsep ................................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Sifat penelitian ....................................................................................................... 5
3.2
Metode penelitian .................................................................................................. 5
3.3 Key
informan dan informan .................................................................................. 5
3.4
Teknik penentuan informan ................................................................................... 7
3.5
Teknik pengambilan data ....................................................................................... 7
3.6
Analisa data ........................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………….….9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Saat ini
peran remaja sangat dibutuhkan dalam hal pengembangan suatu kreativitas
penunjang kegiatan yang terjadi di wilayah masing-masing. Dalam hal ini peran
remajalah yang sangat ditekankan karena remajalah yang akan menjadi tonggak
perubahan dalam hal apapun yang ada di negara kita. Remaja dinilai sangat
produktif untuk bisa menggali kreativitas mereka, dimana kreativitas tersebut
dapat berguna bagi orang lain, khususnya lingkungan sekitar mereka. Hal yang
paling kecil atau sederhana yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah peran remaja dalam lingkungan tempat mereka tinggal. Para remaja saat
ini ingin berkembang agar dapat memajukan apapun yang ada disekitar mereka.
Salah satunya adalah mereka bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di
lingkungan tempat tinggal mereka. Sebagai contoh adalah karang taruna.
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di
Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda
nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial
dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa /
Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan, Karang Taruna
merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya
mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang
tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang
telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman
Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur
penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan
sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi
demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa
sekarang maupun masa yang akan datang.
Karang
Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya
mulai dari pemuda dan pemudi berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan
sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun. Karang Taruna didirikan
dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja,
misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, keterampilan,
advokasi, keagamaan dan kesenian.
Jika
dilihat pada pengertian dan fungsi dari karang taruna, maka sangatlah bagus
makna dari organsasi ini untuk remaja kita, dimana organisasi tersebut
merupakan wadah untuk para remaja dapat mengembangkan kemampuan dalam
berorganisasi dan menjalin hubungan yang lebih luas dalam masyarakat setempat.
Namun sangatlah disayangkan, pada saat ini sebagian remaja justru enggak atau
bahkan sulit untuk diajak berorganisasi atau menjadi bagian dari karang taruna
di wilayah mereka. Dalam hal ini penulis akan mengulas permasalahan yang
terjadi pada remaja saat ini mengenai apa alasan mereka untuk tidak mau
bergabung ke dalam organisasi karang taruna. Dalam hal ini penulis juga akan
memaparkan makna atau manfaat apa saja yang dapat diambil oleh remaja yang
telah aktif bergabung dalam organisasi karang taruna ini.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Makna Organisasi Karang
Taruna Bagi Remaja”.
1.2.Rumusan masalah
Setelah melihat latar belakang yang telah penulis
paparkan diatas dan agar dalam
penelitian ini
1
tidak terjadi kerancuan, maka penulis dapat membatasi
dan merumuskan permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini.
Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana pendapat atau kesan remaja yang telah
mengikuti organisasi karang taruna ?
2.
Mengapa remaja saat ini cenderung kurang berminat
untuk bergabung dalam organisasi karang taruna di wilayah mereka ?
1.3.Tujuan penelitian
Setelah melihat latar belakang dan permasalahan yang
penulis kemukakan diatas, maka adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui manfaat apa saja yang dapat diambil
oleh remaja dalam mengikuti organisasi karang taruna.
2.
Untuk mengetahui alasan mengapa sebagian remaja saat
ini kurang berminat untuk mengikuti atau bergabung dengan organisasi karang
taruna.
1.4.Manfaat penelitian
Dalam hal ini penulis akan memaparkan manfaat
penelitian, dimana tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Penelitian ini diharapkan dapat lebih mengembangkan
minat remaja dalam hal pengembangan diri mereka yang sudah menjadi bagian dari
karang taruna untuk dapat lebih kreative dalam pembangunan wilayah mereka.
2.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran
serta remaja agar mau menjadi bagian dari karang taruna yang ada di wilayah
mereka.
1.5.Sistematika
penulisan
Dalam sistematika penulisan proposal penelitian sosial ini penulis
menggunakan sistematika yang umum digunakan oleh para peneliti lainnya dalam
penyusunan proposal penelitian sosial. Berikut sistematika penyusunan penulisan
proposal penelitiannya :
·
BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari :
-
1.1 Latar belakang
-
1.2 Rumusan masalah
-
1.3 Tujuan penelitian
-
1.4 Manfaat penelitian
-
1.5 Sistematika penulisan
·
BAB II KERANGKA TEORI, terdiri atas :
-
2.1 Teori dan konsep
·
BAB III METODE PENELITIAN, terdiri atas :
-
3.1 Sifat penelitian
-
3.2 Metode penelitian
-
3.3 Key informan dan
informan
-
3.4 Teknik penentuan
informan
-
3.5 Teknik pengambilan
data
-
3.6 Analisa data
·
DAFTAR PUSTAKA, sebagai penutup.
2
BAB II
KERANGKA
TEORI
2.1.Teori dan konsep
Untuk
memperkuat masalah yang akan di teliti oleh penulis, maka penulis mengadakan
studi pustaka dengan cara mencari dan menemukan teori-teori serta pembahasan
untuk memperkuat dalam membahas permasalahan yang telah dipaparkan diatas.
A. Pengertian karang taruna
Karang
Taruna adalah wadah
pengembangan generasi muda dan putusan yang tumbuh atas
dasar
kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat,
khususnya generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas social
sederajat sampai tingkat nasional, bergerak terutama di bidang kesejahteraan
sosial (Kesos)”.
Dari
pengertian di atas menunjukkan bahwa Karang Taruna adalah organisasi pemuda atau remaja Indonesia
yang tersebar di seluruh wilayah NKRI. Sehingga karang taruna boleh dikatakan
sebagai organisasi modern dan bukan organisai konvensional yang mengangkat
pengurus dari kalangan keluarga, keturunan dan kerabat. Dikatakan organisasi
modern, maksudnya adalah sebagai berikut :
·
Organisasi
dimana faktor-faktor yang bersifat pribadi tidak memegang peranan penting dalam
pengambilan keputusan. Organisai modern disebut juga sebagai organisai rasional
dan legal, adalah organisasi yang dalam kegiatannya terdapat pemisahan yang
tegas antara urusan pribadi dengan urusan organisasi”. (Saragi, 2004:291).
Dalam menjalankan
fungsi, visi, dan misinya, karang taruna tidak lepas dari pijakan tujuan
organisasi karang taruna, adapun tujuan karang taruna terdapat dalam pasal 6
Anggara, Dasar, salah satunya adalah sebagaimana berikut:
·
Membina kejasama strategis dan saling menguntungkan
dengan kalangan pemerintah, sector swasta, organisasi social, lembaga swadya
masyarakat, para praktisi pengembangan masyarakat, cendikiawan, dan mitra
kepemudaan lainnya, guna kemajuan dalam kemandirian dan independensi
organisasinya dan cita-cita kesejahteraan masyrakat yang menjadi tujuan
geraknya.
Dilihat dari tujuan karang taruna sebagaimana tertuang dalam pasal 6 di
atas menunjukkan bahwa karang taruna mempunyai posisi strategis dalam
pembangunan bangsa, dimana melalui wadah karang taruna para remaja / pemuda
ditempa dan disiapkan dengan berbgai kemapuan, mengembangakan bakat minat, guna
mencapai kesejahteraan hidup masa depan para remaja atau generasi muda sebagai
generasi pengganti dalam meneruskan pembangunan bangsa.
B. Tugas dan fungsi karang taruna
Sesuai Pedoman
Dasar Karang Taruna, pengertian Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah
pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda
di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak
dibidang usaha kesejahteraan sosial. Pembinaan Karang Taruna diatur dalam
Permensos 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Berikut kutipan isi
pedoman:
Tujuan Karang
Taruna adalah :
1.
Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran dan
tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah,
menagkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
3
2.
Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda
warga Karang Taruna yang Trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
3.
Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam
rangka mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
4.
Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang
Taruna untuk mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5.
Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang
Taruna dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
6.
Terwujudnya Kesejahteraan Sosial yang semakin
meningkat bagi generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat
yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang
mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
7.
Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi
muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang Taruna
bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
Adapun fungsi dari karang taruna adalah sebagai berikut :
Setiap Karang
Taruna melaksanakan fungsi :
1.
Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
2.
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi
masyarakat.
3.
Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama
generasi muda dilingkunggannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta
berkesinambungan.
4.
Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan
bagi generasi muda di lingkungannya.
5.
Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan
kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
6.
Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa
kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7.
Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat
mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif,
ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala
sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.
8.
Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi
social bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
9.
Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama,
informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
10. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Sifat penelitian
Dalam penelitian
ini digunakan metodologi dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki
karakteristik alami (natural setting)
sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada
hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa
induktif dan makna merupakan hal yag esensial.
Menurut Sugiyono, Penelitian kualitatif,
data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar.
Menurut Strauss dan Corbin, Penelitian kualitatif
merupakan jenis penelitian yang membuahkan berbagai penemuan yang tak dapat
dicapai dan diperoleh dengan menggunakan data statistik seperti layaknya apa
yang digunakan di dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif,
yang digunakan di dalam merode penelitian adalah apa yang ada di dalam
masyarakat, sejarah, tingkah laku, aktivitas sosial dan juga beberapa hal di dalam
masyarakat yang lain. Metode yang dipakai ini adalah untuk mengahasilkan sebuah
kesimpulan akan apa yang ada di balik segala hal yang terjadi di dalam
masyakarat tersebut. Terkadang apa yang terjadi tersebut dianggap sebagai
sebuah hal yang sulit untuk dimengerti sehingga membutuhkan data penjelas untuk
lebih memahami hal tersebut.
Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif
diartikan sebagai sebuah metode penelitian yang menggunakan data yang
menggambarkan sesuatu dari ucapan dan tulisan serta sikap dan perilaku dari
beberapa orang yang dijadikan sebagai objek penelitian tersebut. Kemudian dari
metode penelitian yang telah dilakukan ini akan dibuat sebuah kesimpulan untuk
menjelaskan mengenai ucapan, tulisan dan juga perilaku dari kelompok objek yang
telah diteliti.
Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif dianggap sebagai sebuah tradisi
tertentu dalam sebuah ilmu pengetahuan yang meneliti menganai sosial
masyarakat. Dalam penelitian ini, objek utama yang ada adalah manusia itu
sendiri dengan berbagai hubungan yang ada dengan dirinya dan juga orang lain.
3.2. Metode penelitian
Ada 8 (hal) macam
metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu Studi kasus, Etnografi, Fenomenologi,
Grounded theory, Biografi, Historical social science, Clinic research dan
Interaksionis simbolik.
Dalam hal ini
penelitian yang digunakan adalah penelitian Fenomenologi, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk
mempelajari pengalaman seseorang (fenomena) yang telah atau sedang mengikuti
organisasi karang taruna di masyarakat. Pada penelitian ini penulis juaga
menganggap berkurangnya keikutsertaan peran para remaja akan
organisasi-organisasi masyarakat khusunya karang taruna ini merupakan fenomena
yang banyak terjadi saat ini oleh karena itu penulis akan mendalami
faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab hal tersebut.
3.3. Key informan dan informan
Objek penelitian
adalah para remaja yang ada di wilayah lingkungan Kelurahan Gedong dengan
menentukan key informan dan informan.
Penulis menyadari bahwa dalam menentukan key informan dan informan sebagai
narasumber dalam penelitian ini harus sesuai dengan tujuan
5
penelitian yang
dilakukan penulis. Selain itu key informan dan informan harus lah pihak yang
memiliki informasi yang memadai dan relevan dengan masalah pokok penelitian.
Key informan dalam
penelitian ini adalah para remaja yang ada di lingkungan sekitar kelurahan
gedong baik yang mengikuti ataupun yang tidak mengikuti organisasi karang
taruna yang sengaja penulis temui untuk dilakukan wawancara. Peneliti memilih
key informan dari latar belakang berbeda yang bisa mewakili lingkungannya dan
juga dapat mewakili semua latar belakang yang sama. Ada lima key informan yang
terdiri dari wakil para remaja baik yang mengikuti ataupun yang tidak mengikuti
organisasi karang taruna dan ada dua informan yang terdiri dari penanggung
jawab dan pengawas dari organisasi karang taruna yang semuanya peneliti anggap
memenuhi kriteria tersebut.
3.3.1 Profil key informan
1. Nama : Debby dwi
sintiyah
Umur : 17 Tahun
Alamat : Jl. Trikora raya RT. 001
RW.02
Pekerjaan : Pelajar (SMK)
Status : Tidak mengikuti atau
bergabung di karang taruna karena beranggapan sudah terlalu sibuk dengan urusan
sekolah dan ekskul bola basket yang diikutinya sehingga sudah males untuk
bergabung dengan karang taruna.
2. Nama : Alex
sitohang
Umur : 23 Tahun
Alamat : Jl. Swadaya RT. 005
RW.02
Pekerjaan : Karyawan swasta
Status : Tidak mengikuti atau bergabung di karang
taruna karena sudah sibuk dengan pekerjaannya, sehingga beranggapan bahwa hari
libut hanya digunakan oleh dia untuk istirahat dan tidak mau disibukkan kembali
dengan organisasi.
3. Nama : Evi
Handayani
Umur : 21 Tahun
Alamat : Komplek
Depsos RT. 008 RW. 02
Pekerjaan : Mahasiswa dan karyawan
swasta
Status : Tidak mau ikut gabung
di organisasi karang taruna karena beranggapan bahawa organisasi ini hanya
membuang-buang waktu, karena jika bergabung maka sebagai anggota karang taruna
harus berperan aktif dalam mengikuti segala kegiatan yang ada dilingkungan
setempat.
4. Nama : Defrizal
Umur : 23 Tahun
Alamat : Jl. Masjid Al-fitroh
RT.003 RW.02
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Sudah bergabung
bersama karang taruna selama dua periode yakni periode pertama masa jabatan
2011 sd 2013 dengan posisi sebagai Seksi Hubungan masyarakat (Humas) dan
periode kedua masa jabatan 2013 sd 2015 dengan posisi Wakil ketua karang
taruna.
6
5. Nama : Rossa
maryani
Umur : 17 Tahun
Alamat : Gg. Prayitno RT.009
RW.02
Pekerjaan : Pelajar (SMK)
Status : Saat ini menjabat
sebagai Seksie Hubungan Masyarakat (Humas).
3.3.2 Profil
Informan
1.
Nama :
Bpk. Saubie Sayoeti, SE
Umur :
50 Tahun
Alamat :
Jl. Pahlawan RT.007 RW.02
Pekerjaan :
Wirausaha
Status : Sudah
menjadi penanggung jawab Karang taruna selama 3 periode berturut-turut yakni
periode I tahun 2009 sd 2011, periode II tahun 2011 sd 2013 dan periode III
tahun 2013 sd 2015.
2.
Nama :
Bpk Sulistyo, Spd
Umur :
40 Tahun
Alamat :
Jl. Masjid Al-fitroh RT.003 RW.02
Pekerjaan :
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Status :Menjadi pengawas organisasi
karang taruna dengan masa jabat tahun 2013 sd 2015.
3.4 Teknik penentuan informan
Dalam penelitian
ini penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif. Dimana dalam pendekatan
kualitatif ini dalam teknik penentuan informan terdiri dari dua teknik yakni purposive sampling dan snowball sampling.
Purposive sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik
sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai sampelnya atau
penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah
teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya
untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin membengkak
jumlahnya seperti (bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin
besar).
Dalam penelitian
ini penulis dalam menentukan informan menggunakan teknik purposive sampling dimana dalam mengambil responden peneliti
mempunyai pertimbangan-pertimbangan khusus, dimana responden yang akan
dijadikan informan adalah remaja yang telah menjadi anggota dan juga bukan
anggota dari karang taruna dan pengurus, baik laki-laki atau perempuan yang
berumur 17 sd 35 tahun dengan tiga latar belakang yang berbeda yakni dari
pelajar sekolah menengah, perguruan tinggi sampai dengan karyawan swasta.
3.5 Teknik pengambilan data
Sebelum
mengumpulkan data, perlu diketahui jenis dan sumber data yang digunakan pada
penelitian ini. jenis dan sumber data yang digunakan ada dua, yakni data primer
dan data sekunder, yaitu :
1. Data primer
Adalah data yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya, kemudian diamati dan dicatat oleh penulis.
Data primer merupakan data utama yang kemudian akan diolah dan menghasilkan
jawaban penelitian. Data primer tersebut adalah :
7
a.
Wawancara mendalam
Wawancara adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara lisan yang diperlukan untuk keperluan penelitian dengan berpedoman pada
panduan wawancara. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam (indepth interview) yang dilakukan
dengan panduan guide question.
Indepth interview merupakan poses menggali informasi secara mendalam, terbuka,
dan bebas sesuai dengan masalah dan fokus penelitian dadiarahkan pada pusat
penelitian. Guide question berisi pertanyaan terstruktur yang sudah
dipersiapkan sebelumnya yang berhubungan dengan variabel yang diteliti dalam
penelitian.
b.
Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara
sengaja dan sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis
untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dengan metode ini penulis melakukan
pengamatan langsung pada lingkungan setempat yang berlokasi di daerah Pasar
Rebo, tepatnya di Kelurahan Kampung Gedong.
2. Data sekunder
Data sekunder
yaitu dokumen yang sudah ada sebeum dan ketika penelitian dilakukan, data
sekunder pada penelitian ini adalah :
a.
Studi dokumentasi
Pengumpulan data yang dapat menunjang data primer ini
di dapat dari kantor sekretariat karang taruan Kelurahan gedong, seperti profil
karang taruna tersebut, sejarah karang taruna, struktur organisasi karang
taruna dan dokumentasi lainnya.
b.
Studi pustaka
Studi pustaka perlu untuk menunjang penelitian. Pengumpulan pustaka didapat
baik dari buku, internet dan lain-lain. Dalam hal ini sumber dari internet yang
utama adalah http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna dan http://karangtarunadaha.blogspot.com/2012/07/sejarah-berdirinya-karang-taruna.html .
Hasil wawancara menjadi
sumber data utama atau primer. Data primer dan sekunder kemudian dikumpulkan
dan digali untuk dijadikan informasi, kemudian dianalisis yang hasilnya dibuat
suatu generalisasi bagi suatu masyarakat.
3.6 Analisa data
Analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar. Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa
analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Dalam pengumpulan data
ini peneliti menggunakan data primer sebagai data utama dan data sekunder
sebagai data dukungan penguat dari data utama. Data yang terkumpul banyak
sekali dan terdiri dari catatan lapangan, gambar, foto, dokumen berupa laporan,
struktur organisasi, artikel, tape recorder dan sebagainya.
Setelah data dari lapangan terkumpul
dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah
dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
Analisis deskriptif-kualitatif
merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan
menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan
perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat
itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan
sebenarnya. Tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dimana peneliti dapat mengetahui
apa saja manfaat yang dapat diambil dari keikutsertaan anggota karang taruna
8
yang didapat dari wawancara dengan
informan. Peneliti juga dapat mengetahu faktor-faktor apa saja yang membuat
remaja saat ini enggan untuk mengikuti organisasi karang taruna.
9
DAFTAR PUSTAKA
Agus Salim. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Teori
Paradigma Penelitian Sosial, Tiara Wacana, Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
dan R & D, Alfabeta, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar