BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salep (Ointments)
merupakan bentuk sediaan semi padat yang digunakan untuk
pemakaian luar yang diaplikasikan pada kulit (kulit sehat, sakit atau terluka)
atau membran
mukosa (hidung, mata, rektal), Biasanya tapi tidak selalu mengandung bahan
obat atau zat aktif. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen di dalam basis/pembawa.
Salep dapat ditujukan untuk pengobatan lokal atau sistemik.
Bentuk sediaan
salep sudah dikenal sejak lama (dalam Papyrus Eber 1600 SM),
dan sudah digunakan sebagai salah satu bahan penyembuh. Pada masa Hipokrates
dan Galenos, sediaan salep
sudah lebih berkembang, yaitu dengan menggunakan
komponen minyak/lemak hewan (Lemak sapi dan domba) serta minyak sumsum
tulang sebagai basis/pembawa yang sekaligus berfungsi sebagai obat.
Pada abad
pertengahan perkembangan salep terus mengalami kemajuan dengan
ditemukan
dan digunakannya malam lebah, gom tumbuhan dan madu sebagai basis.
Perkembangan salep mengalami perkembangan yang luar biasa pada saat ditemukan
vaselin oleh Chesebrough (1878) dan dimurnikan oleh Liebreich (1885).
Perkembangan
mutakhir adalah bahwa salep telah diformulasikan dengan
mempertimbangkan kondisi kulit, penyakit dan faktor kimia-fisika yang mengarah
pada antar aksi antara medium/pembawa, bahan obat dan kulit yang akhirnya
mengarah pada Drug delivery system.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1.
Apakah
salep cream berdampak
padaketergantungan.
2.
Bagaimana
menganalisis sampel salep cream secara
kualitatif.
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja
Alternatif ini adalah :
·
Untuk
mengetahui cara menganalisis sampel cream yang beredar
dipasaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kehidupan yang
diwarnai berbagai fasilitas serba modern. Bidang kosmetik juga turut andil di
dalam berbagai kesempatan dan peluang untuk memperoleh hasil maksimal dan
memuaskan melalui cara yang ringkas, mudah dan cepat. Namun demikian, mengingat
pemegang kendali teknologi tinggi dewasa ini adalah kalangan ilmuwan Barat dan
Eropa yang notabene kebanyakan adalah kalangan non muslim, sehingga hasil
penemuan produk makanan,minuman dan kosmetik sudah tentu tidak memakai aturan
mana yang halal dan mana yang haram. Bahkan lebih dari itu, kehidupan
materialisme dan bahan-bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi.
Mereka bias saja mengambil protein dari sumber protein berupa binatang yang
menjijikkan. Bahan pewarnanya mereka sedap dari unsur-unsur bumi atau melalui
proses kimiawi yang sering tidak aman untuk tubuh.
Mengingat jenis
bahan kosmetik umumnya terdiri dari bahan-bahan kimia yang memiliki pengaruh
berbahaya terhadap sebagian konsumen, baik dalam wujud pengaruh langsung atau
tidak langsung, maka diperlukan pengujian analisis terlebih kapitalisme,
mendorong banyak produsen bahan-bahan kosmetik untuk memanipulasi dahulu baik
secara kualitatif maupun kuantitatif. Dan hal ini sangat diperlukan demi
menjaga kesehatan masyarakat. Perkembangan teknologi modern telah membawa
manusia menuju era baru dalam kehidupan.
Berdasarkan
peraturan Menkes RI No. 140/Menkes/Per/III/1991 tentang wajib daftar alat
kesehatan rumah tangga, bahwa kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan
yang siap digunakan pada bagian luar badan , gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam
keaadan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan penyakit. Kosmetik termasuk sediaan Farmasi maka
pembuatannya harus mengikuti persyaratan, keaamanan dan kemamfaatannya sesuai
dengan undang-undang kesehatan serta peraturan pelaksanaannya.
A. Salep
Krim
Krim adalah
sediaan padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan
untuk pemakaian luar. Sekarang ini batasan tersebut diartikan untuk produk yang
terdiri atas minyak dan air atau disperse mikro kristal asam lemak atau alkohol
berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk
sebagai kosmetik dan untuk estetika.
·
Bahan aktif salep
krim.
1.
Krim tipe M/A (o/w) ; minyak terdispersi
dalam air
2.
Krim tipe A/M (w/o) ; air terdispersi dalam
minyak
b. Cara kerja krim
pemutih
Efek garam merkuri
tergantung pada inhibasi enzim tirikinaase yang bertanggung jawab pada tahap
pertama oksidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal dari reaksi
berantai yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit mencerah atau
lebih putih.
Melanin yang ada tidak
dapat dihancurkan tetapi pembentukan pigmen dicegah. Seabagai tambahan ,
sublimat mempunyai efek pengelupasan karena melepaskab HCl pada lapisan kulit
yang paling atas yang menyerang korneum.
C. Efek Negatif dari
Logam Merkuri
1.
bila termakan , zat ini
akan menyebabkan kejang perut dan diare berdarah dengan ulkus korosif,
pendarahan dan nekrosis pada saluran cerna dan kerusakan pada ginjal.
2.
pemakaian merkuri
menjadikan kulit mulus, namun kemudian mengendap dibawah kulit . setelah
bertahun-tahun akan biru kehitaman bahkan dapat memicu timbulnya kanker.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Variabel
Penelitian
Penelitian ini dilakukan
dilaboratorium kimia Universitas Negeri Makasar fakultas MIPA, yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya logam merkuri yang terdapat dalam berbagai macam
krim pemutih yang beredar dipasaran.
B. Waktu dan Lokasi
Pengambilan Sampel
Lokasi pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah di beberapa pasar tradisional yang ada
dimakassar dengan sampel sebanyak sepuluh macam dengan merek yang berbeda.
C. Teknik Pengumpulan
Data
Data diperoleh dengan
cara melakukan penelitian dilaboratorium kimia fakultas MIPA Universitas Negeri
Makassar, setiap sampel diuji dengan menggunakan analisis kuantitatif.
D. Alat yang digunakan
1.
Corong
2.
gelas ukur 10 mL, 100 mL
3.
gegep
4.
cawan porselin
5.
timbangan digital
6.
tabung reaksi dan rak
tabung
7.
pembakar Bunsen
8.
kompor gas
9.
pipet tetes.
10.
Batang Tembaga.
11.
Kompor listrik
E. Bahan yang digunakan
1.
Krim pemutih yang
terdiri dari : Kelly, UB Biasa, Plasenta, Ponds, Quina, Super cream, Faair
cheek, Marisa, Ovale, RDL.
2.
Larutan HNO3(P)
3.
Laarutan NaOH 2 N.
4.
Larutan KI 0,5 N
5.
Laruan HCl 25 %
6.
Eter.
F. Persiapan Larutan
- Pembuatan
larutan HCl 25 %
Larutan HCl yang
tersedia dilaboratorium adalah 37%, kemudiaan diambil sebanyak 34 mL dan
diencerkan dengan menggunakan aqudest pada labu takar 50 ml, yaitu dengan
analisa :
X . 37
% = 50 mL . 25 %
X = 1250% mL
37 %
X= 34 mL
- Pembuatan Kalium
Iodida.
2,1 Gram KI diencerkan
pada labu takar 25 mL dengan aquadest, yaitu dengan analisa :
N = Grek
L. Mr
0,5 N= Gram
X 1
0,025 L X 168
= 2,1 Gram
G. Pengujian sampel
1. uji kualitatif
(A)
sampel sebanyak 2
gram dimasukkan kedalam cawan porselin, kemudian ditambahkan HNO3 (P)
, lalu dipanaskan dan disaring :
a)
Filtrat yang diperoleh ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 2N terbentuk endapan
hitam (Hg), Didihkan terbentuk endapan abu-abu merkurium (II) oksida.
b)
Filtrat ditambahkan 5 tetes laruan KI 0,5 N terbentuk endapan hijau (HgI), jika
didihkan terbentuk endapan merah merkuri (II) iodide dan merkurioum hitam yang
berbutir halus.
c)
Filtrat ditambahkan 5 tetes larutan kalium kromat kemudian dipanaskan terbentuk
endapan kristal merah merkurium (I) kromat.
2. Uji Kualitatif (B).
prosedur kerja :
a)
Timbang cuplikan lebih kurang 2,5 gram, masukkan dalam tabung.
b)
Kocok tiga kali, tiap kali dengan 12,5 eter
c)
Buang fase eter.
d)
Fase ditambah 5 mL campuran asam klorida 25% dan dan asam nitrat (3 : 1).
e)
Uapkan diatas penangas air sampai air kering.
f)
Tambahkam lagi 5 mL campuran asam klorida 25% dan asam nitrat ( 3:1).
g)
Uapkan kembali diatas penangas air sampai hamper kering, ulangi sekali lagi.
h)
Tambahkan 5 mL air
i)
Didihkan sebentar, dinginkan, dan saring.
Cara uji :
a)
Masukkan kedalam tabung sejumlah mL alrutan uji, tambahkan 1 tetes larutan
kalium iodide 0,5 N perlahan melalui dinding tabing.
b)
Harus tidak terjadi endapan jingga.
c)
Masukkan kedalam tabung reaksi + 3 -5 mL larutan uji.
d)
Amplas batang tembaga sampai mengkilap.
e)
Celupkan kedalam larutan uji untuk beberapa saat.
f)
Batang tembaga akan dilapisi endapan abu-abu mengkilap dan akan lebih jelas
jika digosok dengan kertas saring.Panaskan pada nyala api bebas, warna abu-abu
akan hilang.
Interpretasi Hasil. :
a)
Reaksi negative jik reaksi identifikasi negative
b)
Krim pemutih tidak boleh mengandung raksa.
H. Diagram Alir
1. uji kualitatif (A),
pada suatu sampel :
Sampel krim pemutih
dimasukkan
Cawan porselin
ditambahkan
Larutan HNO3(p)
Disaring
Filtrat
5 tetes larutan NaOH 2 N
5 Tetes larutan KI 0,5 N 5
tetes K2CrO4
hitam Hg
Hijau
(HgI) Kristal
merah (Hg2CrO4)
abu-abu Hg2O
Merah Hg2I2 & Hg hitam
yang berbutir halus
2. Uji kualitatif
(B).
a. pembuatan larutan uji
Menimbang 2,5 gram
krim pemutih
Dimasukkan
Tabung reaksi
Tambahkan
12,5 mL eter
Dikocok
Terdapat 2 lapisan,
lapisan atas dan bawah
Lapisan atas dibuang
& tambahkan
5 mL campuran asam
klorida 25 % & asam nitrat (3 : 1)
Diuapkan & ulangi 3
X
Tambahkan
5 mL air
Didihkan, dinginkan dan
saring
Larutan uji
b. Cara menguji.
1 mL larutan uji
Tambahkan
1 tetes larutan KI
0,5 N
Celupkan
Batang tembaga
Amati
Warna larutan, apakah
ada endapan ?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Hasil pengamatan uji
kualitatif (A)
Tabung
|
Nama produk
|
Warna
larutan
ket
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Kelly
UB. Biasa
Plasenta
Ponds
Quina
Gizi super cream
Fair cheek.
Marisa
Ovale
RDL
|
Kuning
-
Kuning
-
Merah dan terdapat
endapan
hitam
+
Kuning
bersih.
-
Merah dan terdapat
endapan
hitam.
+
Kuning
bersih.
-
Lapisan atas merah,
bawah kuning dan endapan hitam +
Kuning bersih.
-
Kuning
bersih.
-
Kuning
bersih.
-
|
Keterangan :
Yang positif memakai
merkuri pada uji kualitatif (A). adalah plasenta, quina dan fair cheek.
2. hasil pengamatan uji
kualitatif (B)
No. tabung
|
Nama produk
|
Warna
larutan
Ket
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Kelly
UB. Biasa
Plasenta
Ponds
Quina
Gizi super cream
Fair cheek.
Marisa
Ovale
RDL
|
Hijau
-
Hijau dan terdapat
endapan abu-abu. +
Hijau dan terdapat
endapan abu-abu. +
Kuning dan terdapat
endapan hitam. -
Hijau
-
Hijau dan terdapat
endapan
hitam -
Hijau dan terdapat
endapan
hitam -
Hijau dan terdapat
endapan
hitam -
Hijau dan terdapat
endapan hitam
-
Hijau dan terdapat
endapan abu-abu +
|
Keterangan :
yang positif mengandung mercury pada uji kualitatif (B) adalah plasenta, UB biasa, dan RDL.
yang positif mengandung mercury pada uji kualitatif (B) adalah plasenta, UB biasa, dan RDL.
B. PEMBAHASAN
Logam merkuri merupakan
kelompok toksikan yang unik. Logam ini dapat ditemukan dan menetap dialam,
tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh fisiokima, biologis atau
akibat aktivitas manusia. Tokisitas dapat berubah drastis bila bentuk kimianya
berubah umumnya logam bermamfaat bagi manusia karena penggunaannya dibidang
industri, pertanian atau kedokteran.
Kerja utama logam
ini menghambat enzim, efek ini biasanya timbul akibat interaksi antara logam
dengan gugus SH pada enzim itu. Suatu enzim dapat juga dihambat oleh toksik
melalui penggusuran kofaktor logam yang penting dari enzim.
Logam berat dalam tubuh
tidak mengalami biotransformasi sehingga tetap berada dalam tubuh dan
menyebabkan efek toksis seperti kelainan neurologist, kerusakan ginjal
daan ganguan penglihatan. Reaksi iritasi juga sering muncul akibat pemakaian
bahan-bahan tropical.
Pada percobaan ini,
yaitu identifikasi Hg pada krim pemutih kami menggunakan dua cara uji
kualitatif(A) yaitu yang pertama dengan menggunakan uji larutan KI 0,5 N, NaOH
2 N, dan larutan kalium kromat.
Apabila larutan sampel
yaitu 2 gram krim pemutih yang dilarutkan pada HNO3(P)diujikan
dengan larutan NaOH 2 N, maka akan terbentuk endapan hitam (Hg), dan setelah
itu didihkan dan terbentuk enpadan abu-abu, berarti larutan itu positif
mengandung merkurium (II) oksida. Endapan tak larut dalam reagensia berlebihan,
tetapi mudah larut dalam asam nitrat encer.’
Ketika didihkan, warna
endapan berubah menjadi abu-abu, Karena disproporsionasi , pada mana merkurium
(II) oksida dan logam merkurium terbentuk :
Hg2O ↓ → HgO
+ Hg↓
Pengujian yang kedua
yaitu dengan penambahan 5 tetes larutan KI 0,5 n terbentuk endapan hijau (HgI)
yang jika didihkan terbentuk endapan merah merkuri (II) iodide dan merkurioum
hitam yang berbutir halus
Kalium iodide yang
ditambahkan perlahan-lahan daalam laarutan dingin secara teori dapat
membentuk endapan hijau merkurium (I) iodide.
Hg2I22+ +
2I-→ Hg2I2.
Jika ditambahkan reagensia yang berlebihan,
terjadi reaksi disproporsionasi, dan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang
larut dan merkurium hitam yang berbutir halus :
Hg2I2 ↓
+ 2I- → [HgI4]2- + Hg↓.
Ketika mendidihkan
endapan merkurium (I) iodide dengan air, terjadi pula disproporsionasi, dan
terbentuk campuran endapan merkurium (II) iodida merah dan merkurium yang
berbutir halus :
Hg2I2 ↓→
HgI2 ↓ + Hg↓
Dan yang terakhir filrat
ditambahkan 5 tetes larutan kalium kromat kemudian dipanaskan terbentuk endapan
kristal merah merkurium (I) kromat :
Hg 2+ +
CO32-→ Hg2CO3↓
Dari pengujian diatas
maka diperoleh plasenta, quina, yang sama – sama mempunyai warna larutan merah
dan terdapat endapan hitam. Sedangkan fair cheek warna larutannya terbagi dua
yang atas berwarna merah dan bawah berwarna kuning dan terdapat endapan hitam.
Ini msudaah membuktikan bahwa ketiga cream pemutih diatas telaah mengandung Hg
dengan adanya endapan hitam.
Pada uji kuaalitatif(B)
yaitu pengujiannya dengan menggunakanlarutan KI 0,5 N dan menggunakan batang
tembaga yang dicelupkan pada filrat yang akan diuji. Pada pengujian ini yang
positif teridentifikasi yaitu UB biasa, plasenta, dan RDL. Pengujian positif
karena ketiga kream pemutih sama-saam mempunyai warna larutan hijau dan
terdapat endapan abu-abu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan
eksperimen maka diperoleh kesimpulan bahwa
1)
Pada uji kualitatif (A), diperoleh plasenta, quina, dan fair cheek
yang positif mengandung Hg dengan adanya endapan hitam.
2)
Pada uji kualitatif (B), diperoleh plasenta, UB biasa, dan RDL yang positif
mengandung Hg dengan adanya endapan yang berwarna abu-abu.
B. Saran
1)
Bagi konsumen yang menggunakan krim pemutih hendaklah berhati-hati dalam
memilih krim pemutih yang beredar dipasaran dan sebaiknya menggunakan krim
pemutih yang sudah terdaftar di departemen kesehatan.
2)
Pada praktikum selanjutnya, kimia terapan dilakukan oleh satu orang saja karena
dapat membentuk praktikan tersebut menjadi mandiri dan sebagai bekal untuk
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Surono,1997.Kulit
Sehat Cerminan Tubuh anda.Atikel lepas Intisari
Ida M Loenggana,2004.Krim
pemutih mengandung merkuri.Kompas.Jakarta.
Najibah Hasan,2005.Krim
pemutih – Awas BahayaMerkuri.http :/WWW.jknperak.gov.
Khopkar.S.M,1990.Kosep
Dasar kimia Analitik.UIP.Jakarta.
Snell Dee
Foster.1972. Mercury To Penicillins.Encyclopedia of industrial Chemical
Analisis
Svehla G.Vogel bagian I.Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Erlangga.Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar