animasi  bergerak gif
DANCING DUCK

Jumat, 07 Maret 2014

Contoh Makalah Krim



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Salep (Ointments) merupakan bentuk sediaan semi padat yang digunakan untuk pemakaian luar yang diaplikasikan pada kulit (kulit sehat, sakit atau terluka) atau membran mukosa (hidung, mata, rektal), Biasanya tapi tidak selalu mengandung bahan obat atau zat aktif. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen di dalam basis/pembawa. Salep dapat ditujukan untuk pengobatan lokal atau sistemik.

Bentuk sediaan salep sudah dikenal sejak lama (dalam Papyrus Eber 1600 SM), dan sudah digunakan sebagai salah satu bahan penyembuh. Pada masa Hipokrates dan Galenos, sediaan salep sudah lebih berkembang, yaitu dengan menggunakan komponen minyak/lemak hewan (Lemak sapi dan domba) serta minyak sumsum tulang sebagai basis/pembawa yang sekaligus berfungsi sebagai obat.

Pada abad pertengahan perkembangan salep terus mengalami kemajuan dengan ditemukan dan digunakannya malam lebah, gom tumbuhan dan madu sebagai basis. Perkembangan salep mengalami perkembangan yang luar biasa pada saat ditemukan vaselin oleh Chesebrough (1878) dan dimurnikan oleh Liebreich (1885).

Perkembangan mutakhir adalah bahwa salep telah diformulasikan dengan mempertimbangkan kondisi kulit, penyakit dan faktor kimia-fisika yang mengarah pada antar aksi antara medium/pembawa, bahan obat dan kulit yang akhirnya mengarah pada Drug delivery system.
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1.     Apakah salep cream berdampak padaketergantungan.
2.     Bagaimana menganalisis sampel salep cream secara kualitatif.

C.   Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Alternatif ini adalah :
·        Untuk mengetahui cara menganalisis sampel cream yang beredar dipasaran. 




BAB II
KAJIAN PUSTAKA


Kehidupan yang diwarnai berbagai fasilitas serba modern. Bidang kosmetik juga turut andil di dalam berbagai kesempatan dan peluang untuk memperoleh hasil maksimal dan memuaskan melalui cara yang ringkas, mudah dan cepat. Namun demikian, mengingat pemegang kendali teknologi tinggi dewasa ini adalah kalangan ilmuwan Barat dan Eropa yang notabene kebanyakan adalah kalangan non muslim, sehingga hasil penemuan produk makanan,minuman dan kosmetik sudah tentu tidak memakai aturan mana yang halal dan mana yang haram. Bahkan lebih dari itu, kehidupan materialisme dan bahan-bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi. Mereka bias saja mengambil protein dari sumber protein berupa binatang yang menjijikkan. Bahan pewarnanya mereka sedap dari unsur-unsur bumi atau melalui proses kimiawi yang sering tidak aman untuk tubuh.

Mengingat jenis bahan kosmetik umumnya terdiri dari bahan-bahan kimia yang memiliki pengaruh berbahaya terhadap sebagian konsumen, baik dalam wujud pengaruh langsung atau tidak langsung, maka diperlukan pengujian analisis terlebih kapitalisme, mendorong banyak produsen bahan-bahan kosmetik untuk memanipulasi dahulu baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dan hal ini sangat diperlukan demi menjaga kesehatan masyarakat. Perkembangan teknologi modern telah membawa manusia menuju era baru dalam kehidupan.

Berdasarkan peraturan Menkes RI No. 140/Menkes/Per/III/1991 tentang wajib daftar alat kesehatan rumah tangga, bahwa kosmetik adalah  sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan , gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam keaadan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. Kosmetik termasuk sediaan Farmasi maka pembuatannya harus mengikuti persyaratan, keaamanan dan kemamfaatannya sesuai dengan undang-undang kesehatan serta peraturan pelaksanaannya.

A.   Salep Krim
Krim adalah sediaan padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan  untuk pemakaian luar. Sekarang ini batasan tersebut diartikan untuk produk yang terdiri atas minyak dan air atau disperse mikro kristal asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk sebagai kosmetik dan untuk estetika.

·        Bahan aktif  salep krim.
1.     Krim tipe M/A (o/w) ; minyak terdispersi dalam air
2.     Krim tipe A/M (w/o) ; air terdispersi dalam minyak

b.  Cara kerja krim pemutih
Efek garam merkuri tergantung pada inhibasi enzim tirikinaase yang bertanggung jawab pada tahap pertama oksidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal dari reaksi berantai yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit mencerah atau lebih putih.
Melanin yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi pembentukan pigmen dicegah. Seabagai tambahan , sublimat mempunyai efek pengelupasan karena melepaskab HCl pada lapisan kulit yang paling atas yang menyerang korneum.
C. Efek Negatif dari Logam Merkuri
1.     bila termakan , zat ini akan menyebabkan kejang perut dan diare berdarah dengan ulkus korosif, pendarahan dan nekrosis pada saluran cerna dan kerusakan pada ginjal.
2.     pemakaian merkuri menjadikan kulit mulus, namun kemudian mengendap dibawah kulit . setelah bertahun-tahun akan biru kehitaman bahkan dapat memicu timbulnya kanker.





BAB III

METODELOGI PENELITIAN



A.  Variabel Penelitian
Penelitian ini dilakukan dilaboratorium kimia Universitas Negeri Makasar fakultas MIPA, yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya logam merkuri yang terdapat dalam berbagai macam krim pemutih yang beredar dipasaran.
B. Waktu dan Lokasi Pengambilan Sampel
Lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini  adalah di beberapa pasar tradisional yang ada dimakassar dengan sampel sebanyak sepuluh macam dengan merek yang berbeda.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan cara melakukan penelitian dilaboratorium kimia fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar, setiap sampel diuji dengan menggunakan analisis kuantitatif.
D. Alat yang digunakan
1.     Corong
2.     gelas ukur 10 mL, 100 mL
3.     gegep
4.     cawan porselin
5.     timbangan digital
6.     tabung reaksi dan rak tabung
7.     pembakar Bunsen
8.     kompor gas
9.     pipet tetes.
10. Batang Tembaga.
11.  Kompor listrik
E. Bahan yang digunakan
1.     Krim pemutih yang terdiri dari : Kelly, UB Biasa, Plasenta, Ponds, Quina, Super cream, Faair cheek, Marisa, Ovale, RDL.
2.     Larutan HNO3(P)
3.     Laarutan NaOH 2 N.
4.     Larutan KI 0,5 N
5.     Laruan HCl 25 %
6.     Eter.
F. Persiapan Larutan
-   Pembuatan larutan HCl 25 %
Larutan HCl yang tersedia dilaboratorium adalah 37%, kemudiaan diambil sebanyak 34 mL dan diencerkan dengan menggunakan aqudest pada labu takar 50 ml, yaitu dengan analisa :
X   . 37 %    = 50 mL   . 25 %
X = 1250% mL
37  %
X= 34 mL

-  Pembuatan Kalium Iodida.
2,1 Gram KI diencerkan pada labu takar 25 mL dengan aquadest, yaitu dengan analisa :
N = Grek
L. Mr
0,5 N= Gram    X   1
0,025 L X 168
= 2,1 Gram

G. Pengujian sampel
1. uji kualitatif  (A)
sampel sebanyak 2 gram  dimasukkan kedalam cawan porselin, kemudian ditambahkan HNO(P) , lalu dipanaskan dan disaring   :
a)      Filtrat yang diperoleh ditambahkan 5 tetes larutan NaOH 2N terbentuk endapan hitam (Hg), Didihkan terbentuk endapan abu-abu merkurium (II) oksida.
b)      Filtrat ditambahkan 5 tetes laruan KI 0,5 N terbentuk endapan hijau (HgI), jika didihkan terbentuk endapan merah merkuri (II) iodide dan merkurioum hitam yang berbutir halus.
c)      Filtrat ditambahkan 5 tetes larutan kalium kromat kemudian dipanaskan terbentuk endapan kristal merah merkurium (I) kromat.

2. Uji Kualitatif (B).
prosedur kerja :
a)      Timbang cuplikan lebih kurang 2,5 gram, masukkan dalam tabung.
b)      Kocok tiga kali, tiap kali dengan 12,5 eter
c)      Buang fase eter.
d)     Fase ditambah 5 mL campuran asam klorida 25% dan dan asam nitrat (3 : 1).
e)      Uapkan diatas penangas air  sampai air kering.
f)       Tambahkam lagi 5 mL campuran asam klorida 25% dan asam nitrat ( 3:1).
g)      Uapkan kembali diatas penangas air sampai hamper kering, ulangi sekali lagi.
h)      Tambahkan 5 mL air
i)        Didihkan sebentar, dinginkan, dan saring.
Cara uji  :
a)      Masukkan kedalam tabung sejumlah mL alrutan uji, tambahkan 1 tetes larutan kalium iodide 0,5 N perlahan melalui dinding tabing.
b)      Harus tidak terjadi endapan jingga.
c)      Masukkan  kedalam tabung reaksi + 3 -5 mL larutan uji.
d)     Amplas batang tembaga sampai mengkilap.
e)      Celupkan kedalam larutan uji untuk beberapa saat.
f)       Batang tembaga akan dilapisi endapan abu-abu mengkilap dan akan lebih jelas jika digosok dengan kertas saring.Panaskan pada nyala api bebas, warna abu-abu akan hilang.
Interpretasi Hasil. :
a)      Reaksi negative jik reaksi identifikasi negative
b)      Krim pemutih tidak boleh mengandung raksa.
H. Diagram Alir
1. uji kualitatif (A), pada suatu sampel :
Sampel krim pemutih
                                                                        dimasukkan
Cawan porselin
                                                                         ditambahkan
Larutan HNO3(p)
Disaring
Filtrat
5 tetes larutan NaOH 2 N                         5 Tetes larutan KI 0,5 N         5 tetes K2CrO4


hitam  Hg                                            Hijau (HgI)            Kristal merah (Hg2CrO4)

abu-abu  Hg2O                              Merah  Hg2I2  & Hg hitam
yang berbutir halus
2.  Uji kualitatif (B).
a. pembuatan larutan uji
Menimbang  2,5 gram krim pemutih

Dimasukkan
Tabung reaksi
Tambahkan
12,5 mL eter
Dikocok
Terdapat 2 lapisan, lapisan atas dan bawah
Lapisan atas dibuang
& tambahkan
5 mL campuran asam klorida 25 % & asam nitrat (3 : 1)
Diuapkan & ulangi 3 X
Tambahkan
5 mL air

Didihkan, dinginkan dan saring
Larutan uji

b.  Cara menguji.
1 mL larutan uji
Tambahkan
1 tetes larutan KI  0,5 N
Celupkan
Batang tembaga
Amati
Warna larutan, apakah ada endapan ?



BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
1. Hasil pengamatan uji kualitatif (A)
Tabung
Nama produk
                                     Warna larutan                               ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kelly
UB. Biasa
Plasenta
Ponds
Quina
Gizi super cream
Fair cheek.
Marisa
Ovale
RDL
Kuning                                                                                -
Kuning                                                                                -
Merah dan terdapat endapan hitam                                    +
Kuning bersih.                                                                     -
Merah dan terdapat endapan hitam.                                   +
Kuning bersih.                                                                     -
Lapisan atas merah, bawah kuning dan endapan hitam      +
Kuning bersih.                                                                     -
Kuning bersih.                                                                     -
Kuning bersih.                                                                     -


Keterangan :
Yang positif memakai merkuri pada uji kualitatif (A). adalah plasenta, quina dan fair cheek.

2. hasil pengamatan uji kualitatif (B)
No. tabung
Nama produk
                Warna larutan                       Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kelly
UB. Biasa
Plasenta
Ponds
Quina
Gizi super cream
Fair cheek.
Marisa
Ovale
RDL
Hijau                                                         -
Hijau dan terdapat endapan abu-abu.       +
Hijau dan terdapat endapan abu-abu.      +
Kuning dan terdapat endapan hitam.        -
Hijau                                                         -
Hijau dan terdapat endapan hitam            -
Hijau dan terdapat endapan hitam            -
Hijau dan terdapat endapan hitam            -
Hijau dan terdapat endapan hitam            -
Hijau dan terdapat endapan abu-abu       +

Keterangan  :
yang positif mengandung mercury pada uji kualitatif (B) adalah plasenta, UB biasa, dan RDL.




B. PEMBAHASAN
Logam merkuri merupakan kelompok toksikan yang unik. Logam ini dapat ditemukan dan menetap dialam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh fisiokima, biologis atau akibat aktivitas manusia. Tokisitas dapat berubah drastis bila bentuk kimianya berubah umumnya logam bermamfaat bagi manusia karena penggunaannya dibidang industri, pertanian atau kedokteran.
Kerja  utama logam ini menghambat enzim, efek ini biasanya timbul akibat interaksi antara logam dengan gugus SH pada enzim itu. Suatu enzim dapat juga dihambat oleh toksik melalui penggusuran kofaktor logam yang penting dari enzim.
Logam berat dalam tubuh tidak mengalami biotransformasi sehingga tetap berada dalam tubuh dan  menyebabkan efek toksis seperti kelainan neurologist, kerusakan  ginjal daan ganguan penglihatan. Reaksi iritasi juga sering muncul akibat pemakaian bahan-bahan tropical.
Pada percobaan ini, yaitu identifikasi Hg pada krim pemutih kami menggunakan dua cara uji kualitatif(A) yaitu yang pertama dengan menggunakan uji larutan KI 0,5 N, NaOH 2 N,  dan larutan kalium kromat.
Apabila larutan sampel yaitu 2 gram krim pemutih yang dilarutkan pada HNO3(P)diujikan dengan larutan NaOH 2 N, maka akan terbentuk endapan hitam (Hg), dan setelah itu didihkan dan terbentuk enpadan abu-abu, berarti larutan itu positif mengandung merkurium (II) oksida. Endapan tak larut dalam reagensia berlebihan, tetapi mudah larut dalam asam nitrat encer.’
Ketika didihkan, warna endapan berubah menjadi abu-abu, Karena disproporsionasi , pada mana merkurium (II) oksida dan logam merkurium terbentuk :
Hg2O ↓ → HgO +  Hg↓
Pengujian yang kedua yaitu dengan penambahan 5 tetes larutan KI 0,5 n terbentuk endapan hijau (HgI) yang jika didihkan terbentuk endapan merah merkuri (II) iodide dan merkurioum hitam yang berbutir halus
Kalium iodide yang ditambahkan perlahan-lahan  daalam laarutan dingin secara teori dapat membentuk endapan hijau merkurium (I)  iodide.
Hg2I22+ + 2I-→ Hg2I2.
                Jika ditambahkan reagensia yang berlebihan, terjadi reaksi disproporsionasi, dan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut dan merkurium hitam yang berbutir halus :
Hg2I2 ↓ + 2I- →   [HgI4]2- + Hg↓.
Ketika mendidihkan endapan merkurium (I) iodide dengan air, terjadi pula disproporsionasi, dan terbentuk campuran endapan merkurium (II) iodida merah dan merkurium yang berbutir halus :
Hg2I↓→   HgI  + Hg↓
Dan yang terakhir filrat ditambahkan 5 tetes larutan kalium kromat kemudian dipanaskan terbentuk endapan kristal merah merkurium (I) kromat :
Hg 2+ +  CO32-→ Hg2CO3
Dari pengujian diatas maka diperoleh plasenta, quina, yang sama – sama mempunyai warna larutan merah dan terdapat endapan hitam. Sedangkan fair cheek warna larutannya terbagi dua yang atas berwarna merah dan bawah berwarna kuning dan terdapat endapan hitam. Ini msudaah membuktikan bahwa ketiga cream pemutih diatas telaah mengandung Hg dengan adanya endapan hitam.
Pada uji kuaalitatif(B) yaitu pengujiannya dengan menggunakanlarutan KI 0,5 N dan menggunakan batang tembaga yang dicelupkan pada filrat yang akan diuji. Pada pengujian ini yang positif teridentifikasi yaitu  UB biasa, plasenta, dan RDL. Pengujian positif karena ketiga kream pemutih sama-saam mempunyai warna larutan hijau dan terdapat endapan abu-abu.



BAB V

PENUTUP


A. Kesimpulan
Setelah melakukan eksperimen maka diperoleh kesimpulan bahwa
1)      Pada uji kualitatif  (A),  diperoleh plasenta, quina, dan fair cheek yang positif mengandung Hg dengan adanya endapan hitam.
2)      Pada uji kualitatif (B), diperoleh plasenta, UB biasa, dan RDL yang positif mengandung Hg dengan adanya endapan yang berwarna abu-abu.

B. Saran
1)      Bagi konsumen yang menggunakan krim pemutih hendaklah berhati-hati dalam memilih krim pemutih yang beredar dipasaran dan sebaiknya menggunakan krim pemutih yang sudah terdaftar di departemen kesehatan.
2)      Pada praktikum selanjutnya, kimia terapan dilakukan oleh satu orang saja karena dapat membentuk praktikan tersebut menjadi mandiri dan sebagai bekal untuk penelitian selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA
Agus Surono,1997.Kulit Sehat Cerminan Tubuh anda.Atikel lepas Intisari
Ida M Loenggana,2004.Krim pemutih mengandung merkuri.Kompas.Jakarta.
Najibah Hasan,2005.Krim pemutih – Awas BahayaMerkuri.http :/WWW.jknperak.gov.

Khopkar.S.M,1990.Kosep Dasar kimia Analitik.UIP.Jakarta.
Snell Dee Foster.1972. Mercury To Penicillins.Encyclopedia of industrial Chemical Analisis

Svehla G.Vogel bagian I.Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Erlangga.Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar